Jumat, 09 Maret 2012

Pengertian Proposisi #Softskill Tulisan B. Indo 2

Nama : ROMAN NIBOY
Kelas : 3 EA 16
NPM : 16209187

Pengertian Proposisi
Pada paparan-paparan terdahulu, istilah proposisi telah berulang dicantumkan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan proposisi? Proposisi lazim juga disebut dengan istilah keputusan. Proposisi menyatakan suatu pendapat (suatu pengertian). Apakah pendapat itu benar atau salah belumlah dipersoalkan. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari. Contoh poposisi yang menyuguhkan yaitu, “Semua orang Negro hitam” dan proposisi yang mengingkari yaitu, “ Semua orang Negro tidak hitam.”
Yang menjadi masalah bagi kita dalam logika ini adalah bahwa proposisi itu diujarkan atau dituliskan dalam suatu kalimat yang lengkap. Proposisi merupakan pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara dua term. Jadi, proposisi itu dinyatakan dalam S dan P.

Macam Proposisi
1. Ditinjau dari Segi Bentuk
Ditinjau dari segi bentuk, proposisi dapat dibedakan atas: (1) proposisi tunggal; dan (2) proposisi majemuk. Proposisi tunggal ialah proposisi yang hanya mengandung sebuah pernyataan. Contohnya: Semua manusia berambut. Proposisi majemuk kebalikannya yaitu proposisi yang mengandung lebih dari sebuah pernyataan. Contohnya: Prof. Dr. H. Achmad Sanusi adalah seorang pakar pendidikan dan pakar hukum. Proposisi tersebut sama dengan dua buah proposisi yaitu: (1) Prof. Dr. H. Achmad Sanusi adalah seorang pakar pendidikan; dan (2) Prof. Dr. H. Achmad Sanusi adalah seorang pakar hukum. Proposisi majemuk dibedakan atas: (1) proposisi majemuk kopulatif yaitu proposisi yang dibentuk lebih dari satu proposisi afirmatif.; dan (2) proposisi majemuk remotif yaitu proposisi majemuk yang dibentuk oleh lebih dari satu proposisi negatif.
2. Ditinjau dari Materinya
Ditinjau dari isi materinya, proposisi dapat dibedakan atas: (1) proposisi analitik yaitu proposisi yang P-nya merupakan keharusan bagi S-nya, contoh: Nyi Uneh adalah manusia; --Nyi Uneh (S) tidak bisa tidak pasti manusia (P)--; dan (2) proposisi sintetik yaitu proposisi yang P-nya bukan merupakan keharusan dari S, contoh: Nyi Uneh adalah gemuk – Gemuk bukan suatu keharusan bagi Nyi Uneh-
3. Ditinjau dari Kualitasnya
Ditinjau dari kualitasnya, proposisi dibedakan atas: (1) proposisi afirmatif; dan (2) proposisi negatif. Proposisi afirmatif ialah proposisi yang bersifat menetap, misalnya: “Sebagian besar mahasiswa PBS Indonesia dan Daerah, FKIP, Uninus lulus ujian mata kuliah morfologi.” Proposisi negatif yaitu proposisi yang bersifat mengingkari, misalnya: “Sebagian kecil mahasiswa PBS Indonesia dan Daerah, FKIP, Uninus tidak lulus ujian mata kuliah morfologi.”
4. Ditinjau dari Kuantitasnya
Dilihat dari kuantitasnya, proposisi itu dibedakan atas: (1) universal, (2) Patikular, dan (3) singular. Proposisi universal ialah proposisi yang mencakup semua lingkungan subjek, misalnya: “Semua manusia pasti mati.” Proposisi patikular adalah proposisi mancakup sebagian saja dari lingkungan subjek, misalnya: “Beberapa mahasiswa Uninus berasal dari Bandung”. Proposisi singular yaitu proposisi yang menjelaskan individu manusia atau benda, misalnya : “Nyi Uneh adalah mahasiswi Uninus.”
5. Ditinjau dari Relasinya
Ditinjau dari relasinya, proposisi dapat dibedakan atas: (1) kategoris, (2) hipotesis, dan (3) disjunktif. Proposisi kategoris ialah proposisi yang berhubungan antara S dan P-nya tidak mengisyaratkan apa-apa dan boleh menerima kemungkinan apa saja secara tidak terbatas, misalnya: “Semua mahasiswa rajin.” Proposisi hipotesis ialah proposisi yang hubungan antara S dan P ditentukan oleh syarat (syarat), misalnya: “Apabila rajin kamu pasti lulus.” Proposisi disjunktif ialah proposisi bagi S merupakan alternative atau salah satu dari P, misalnya: “Hasil dari ujian ialah lulus atau tidak lulus”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar