Sabtu, 10 Maret 2012

FINANCIAL WORLD FLOW


NAMA: ROMAN NIBOY
KELAS : 3 EA 15
NPM : 16202187
DOSEN : PRINHANTORO
TUGAS : KOMP. LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KE 2

Dalam masyarakat kita mengenal adanya barter yaitu-tukar menukar barang. Tukar menukar ini terjadi antara dua pihak yang membutuhkan barang yang diinginkan. Transaksi semacam ini sulit untuk dilakukan, maka lahir lah uang sebagai alat pembayaran yang sah. Kemudian dalam masyarakat terbagi menjadi 2 kelompok yaitu masyarakat surplus dana (berlebihan) dan defisit dana (kekurangan). Katakanlah contoh masyarakat si A surplus dana, dan si B defisit dana. Jika si B meminjam dana (uang) si A, tentunya ada 2 hal yang harus dilalui :
- Pertama si A dan si B harus kenal setelah itu maka timbul kepercayaan
- kedua tersedia apa yang di inginkan
Kedua hal diatas disebut double coincidece
Kemudian munculah bank, bank kemudian berperan sebagai perantara keuangan antara si A dan si B. A memiliki dana lebih dapat menyimpan uangnya di bank dalam 3 bentuk deposit (tabungan), demand (giro), dan time deposit (deposito). Tentunya A akan mendapatkan keuntunganjika menyimpan dananya di bank yaitu i1 (bunga). Kemudian muncul si B yang membutuhkan dana, maka B pun pergi ke bank untuk memperoleh dana dalam 2 bentuk yaitu kredit dan loan. Jika A akan memperoleh bunga berupa i1 tada, sedangkan B akan dikenakan bunga i2. Logikanya i2>i1 karna i2 – i1 = π (spread interest) hal ini disebut keuntungan bank.
Maka akan timbul 2 kemungkinan kondisi seperti dibawah ini
1 – 10 juta → 1 orang menabung 10 juta.
atau
10 – @1 juta →10 orang menabung masing-masing 1 juta.
dan bank lebih memilih 10 – @1 juta →10 orang menabung masing-masing 1 juta. bank lebih memilih ini karena jika 10 orang menabung masing-masing 1 juta, kemungkinan kecil untuk 10 orang mengambil uangnya di bank. ini disebut Risk atau Resiko jadi mengurangi resiko yang ada.

Pemerintah juga mencoba menjadi perantara keuangan antara si A dan si B dengan mendirikan capital market atau pasar modal. Pasar modal terdapat 2 hal yaitu saham dan obligasi . saham mempertemukan B yang memiliki perusahaan namun kekurangan dana untuk mengembangkan usahanya. Maka datanglah A yang memiliki dana kemudian membantu B. A yang menanamkan dananya di pasar modal akan memperoleh bungan berupa i3. Saham memberikan keuntungan 2 hal kepada A yaitu deviden keuntungan perusahaan si B tadi. Deviden / keuntungan ini terbagi menjadi 2 pertama keuntungan / laba yang ditahan gunanya untuk mengembangkan perusahaan dengan membuka cabang baru / anak perusahaan, menambah harta perusahaan dsb. Kedua keuntungan / laba yang dibagikan kepada para pemegang saham . keuntungan lain yang diperoleh A dari saham adalah selisih keuntungan dari penjualan saham.misalnya A membeli saham perusahaan B 10.000/lembar kemudian menjualnya lagi kepada perusahaan C 10.500 selisih ini disebut capital gain. Namun ada kalanya karna faktor-faktor tertentu B mengalami kerugian. Misalnya A membeli saham perusahaan B sehatga 10.000/lembar kemudian menjualnya kepada C 9500. Selisih kerugian penjualan saham ini disebut capital loss. Obligasi adalah surat pengakuan hutang. Misalnya A dan B membutuhkan dana, B dapat meminjam dana kepada A dengan cara menerbitkan obligasi kepada A. Dengan catatan A memperoleh bunga dari pinjaman tersebut. Misalnya B meminjam 9 juta pada obligasi B membayar 10 juta selisih ini disebut diskonto, yaitu bungan oblogasi.
Jika si B mengalami kerugian atau kematian maka Bank tidak akan menanggung kerugian sendiri maka bank bekerja sama dengan asuransi. Kemudian perusahaan asuransi itu juga tidak mau menanggung kerugian B sendiri, maka dari itu perusahaan asuransi tersebut melakukan reasuransi yaitu mengasuransi kan ulang kepada perusahaan asuransi lainnya. Setelah itu perusahaan asuransi yang mendapat reasuransi juga akan melakukan asuransi ulang hal ini disebut retrocessi, hal jarang ada di Indonesia hanya ada di luar negeri.
Pada kenyataannya bank lebih suka mencari pihak defisit dana, karena itu kemudian bank bekerja sama kepada perusahaan leasing. Bank kemudian melakukan transaksi kredit kepada pihak defisit dana seperti misalnya kredit kendaraan,rumah,alat elektronik dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar